Thursday, October 29, 2009

tahniah kepada semua...



umair-1454



muid-1428



ain-1394



hanif-1390



jenani-1040



acap-951


kepada semua yang bertanding, tahniah kerana berani utk bertanding...menang kalah, adat dalam pertandingan...

Selaku Presiden RCSU sesi 09/10, saya dengan ini mengucapkan jutaan ucapan tahniah...i'm looking forward in working with you, guys...

semoga dapat menjalankan amanah dengan baik....

Best regards,

Hamzah Bin Nawawi..

Tuesday, October 6, 2009

BetOLL kE aPe YanG kITa seLALu pOSt kaT friendster atau ape2 je la....



erm, aku bukakla friendster kawan2 aku yang ade dalam list aku...selalunya aku suka baca bhgn who i want to meet....best baca, sebab kita leh tau pemilik friendster tu adalah orang yang camne (itupun kalau die jujur le tulis kat ctu)

kebnyakan orang selalu akan tulis, rindunya bertemu dengan pencipta Yang Agung, cinta yang hakiki....alhamdulillah, bagusnya ramai orang yang ingin bertemu dgn pemilik cinta yang Agung, Allah Ya Rabbi...but, d one dat i wanna mention here, for us to think about it is, they say they wanna get mahabbatullah (Allah's Love), but they were not really meant it...why???just wanna share wif u guys one profile...



cuba baca kat bhgn who i want to meet...salah satunya, "n AkU pInGiN bAnGaT kEtEMu SaMa PeNcIpTaKu....."
tp dalam mase yang sama, masih lagi berkapel, sedang semua tau bahawa kapel itu haram...kalau x tau, bagi tau aku...nnt aku bagi tau kat korang...
mane aku tau die berkapel, senang je....check la kat friendster die, ade tulis gak kat bhgn tu, "My pRiNcE cHaRmInG..."

pastu kat bhgn comment ade plak cakap, "love u 2 honey....love u much....!!!"

adesss,,,di mana letaknya kebenaran kata2 kita ni??? adakah benar cinta kita utk Allah, atau ??? bak kata Nabil, "haa, lu pikirlah sendiri...semekom (assalamualaikum)"

kayla, renung2kan sahabat2 semua...

Tuesday, September 22, 2009

dUiT RaYA...DaPAt LagI KE???



Salam Aidilfitri...wakakaka...bestnya raya...tapi bila dah besar ni, tak same macam dulu...hahaha...macam post saya di atas, tahun ni, pergi raye rumah sedara mara...kalau dulu, bila g raye mesti dapat duit raya kat tiap2 rumah yang diziarahi...tapi sekarang, banyak tu je yang dapat...hehehe...alhamdulillah, ok lah tu....erm, gambar family on the way sampai, nnt tengok la...hehehe...

Friday, August 7, 2009

Que SeRa SeRA - Doris Day



When I was just a little girl
I asked my mother, what will I be
Will I be pretty, will I be rich
Here's what she said to me.

Que Sera, Sera,
Whatever will be, will be
The future's not ours, to see
Que Sera, Sera
What will be, will be.

When I was young, I fell in love
I asked my sweetheart what lies ahead
Will we have rainbows, day after day
Here's what my sweetheart said.

Que Sera, Sera,
Whatever will be, will be
The future's not ours, to see
Que Sera, Sera
What will be, will be.

Now I have children of my own
They ask their mother, what will I be
Will I be handsome, will I be rich
I tell them tenderly.

Que Sera, Sera,
Whatever will be, will be
The future's not ours, to see
Que Sera, Sera
What will be, will be.


Teringat waktu kecik2 dulu, masa sekolah rendah...antara lagu omputih pertama yang dipelajari...Lagu que sera sera, nyanyian Doris Day...

Cantikkan penyanyi tu, tapi bukan tu sebenarnya yang nk saya katekan...pengajaran yang kita boleh dapat, ialah kita tak tau ape yang akan berlaku dalam masa depan...so, adakah kita xkan buat ape2 hanya menunggu dan terus menunggu???

Silap besar beb kalau kita wat gitu...kita tak patut menunggu, tapi perlu lakukan sesuatu...same gak dalam usaha kita menyebarkan dakwah, amar makruf nahi mungkar...kalau kita nk tggu kita sedia, ape indikator kita ni dah sedia???nk tggu sampai dahi dah hitam dulu ke???nk tggu kita dapat bergulung-gulung ijazah dalam bidang syariah ke???kalau gitu la, rasenya syiar Islam takkan sampai pada kita...

mengambil ibrah dari sirah dakwah Nabi Muhammad saw, wahyu pertama yang diturunkan, ialah surah al-alaq, ayat 1-5....hnya berbekalkan 5 ayat ni, Allah wahyukan pula wahyu kedua, surah al-mudathsir, yang mewajibkan Rasulullah saw berdakwah...nampak tak signifikannya di situ???sebelum, al-quran itu lengkap, tak banyak pun ilmu yang Nabi saw ada, tapi dakwah tetap wajib dijalankan...tapi as time goes by, wahyu diturunkan dari semasa ke semasa...same macam kita, ilmu kita tak banyak, sebarkan ilmu yang kita ada, tapi dalam masa yang sama, kita perbaiki diri + tambah ilmu kita....

kalau kita takut, dengan cercaan manusia, ingatlah,Allah sentiasa ada dgn kita...takut2, nanti Allah akan gantikan kita dengan umat yang lain... Allah dah berfirman dalam surah al-maa'idah, ayat 54,

"Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui."

so, what should we do now???kepada yang mengaku sebagai mata-mata rantai perjuangan Islam, jom kita jalankan tanggungjawab kita...dont just speak n do nothing...just let other do it and we just complain about them...action should speak louder than word....blup...blup...blup....

que sera sera

Thursday, August 6, 2009

Lagu baru....




Ku mencari-cari,
Ketenangan abadi,
Dari-Mu cinta yang suci,
Megharapkan rahmat-Mu,
Dan jua ampun-Mu,
Yang tak ternilai harganya,
Ya Allah...

Kehidupan ini,
Seketika cuma,
Mengapa menyintainya,
Bersediakah kita,
Dengan akhirat sana,
Yang kekal selama-lama,
Abadi...

Tidaklah Dia ciptakan,
Segalanya di dunia,
Melainkan untuk menghambakan,
Diri kepada Yang Esa...

Malu mengatakan cinta pada-Mu,
Sedang hakikat tidak menggambarkan,
Namun tak terdaya melawan rasa,
Mendambakan cinta pada-Mu Ya Allah...

Ku mencari-cari,
Ketenangan abadi,
Dari-Mu cinta yang suci,
Megharapkan rahmat-Mu,
Dan jua ampun-Mu,
Yang tak ternilai harganya,
Ya Allah...

Tidaklah Dia ciptakan,
Segalanya di dunia,
Melainkan untuk menghambakan,
Diri kepada Yang Esa...

Inginku insafi kekurangan ini,
Menghambakan diri dari dinodai,
Agarke kecapi cinta-Mu Ya Rabbi,
Yang akan memberi kebahgiaan hakiki...

Kehidupan ini,
Seketika cuma,
Mengapa menyintainya,
Bersediakah kita,
Dengan akhirat sana,
Yang kekal selama-lama,
Abadi...


[ Lagu ni baru je wat...erm, takde tajuk sesuai, before this, i've thought about one name, "Mencari Cinta"...but one of my colleague said that the name had been used by Devotee's song...mungkin ikhwan dan akhawat semua boleh bantu kot....n kalau ada words yang tak sesuai atau nk kena ganti, sila bagi tau gak...]Syukran, terima kasih, thank you, danke schoen...

Aku rase LemAh...





Ya Allah,
Tak bisa lagi aku menempuhi segala ini seorang diri,
Tiap saat yang berlalu,
Dosa yang ku lakukan,
Ibarat air yang mencurah-curah turun,
Dari tinggian jeram,
Tak bisa tertanggung akan azab,
Yang telah Engkau janjikan,
Di atas setiap noda yang aku lakukan....

Ya Allah,
Aku hanya hamba-Mu yang lemah,
Tak pernah punyai iman yang bersamanya,
Ada konsistensi yang tinggi pada-Mu,
Dunia menjadi kejaran aku,
Sedang akhirat yang abadi,
Jarang ku ingati,
Sedang itulah yang abadi,
Dan punyai pertemuan dengan cinta yang sejati....

Sering ku ulangi,
Noda yang menjanjikan azab sengsara,
Namun Ya Allah,
Engkau Maha Pengampun,
Namun aku sedari,
Pintu taubat-Mu sentiasa terbuka luas,
Untuk pendosa sepertiku,
Terimalah Ya Allah,
Taubat dariku untuk-Mu,
Moga diriku sentiasa dalam limpahan rahmat-Mu....

[ We never think wise before we rise... We never think smart before we do something hard... We never look for the consequence of our action, before we act... Once we gone through it, then, just we realize that we were sinful...How can we reverse the time and try to fix this situation back??? After we have done all these things... Try to think deep before we do it...]

Friday, July 24, 2009

BeST KUaR MaKAn deNGaN AdIK GroUP MAS Jan 09...

Nak diringkaskan citer,aku tak sempat makan dari tengahari tadi..pastu, ingat nk makan lepas maghrib, tapi ada kuliah kat masjid...xpelah, kurang2 santapan rohani gak....pas isyak td, ada intro to rakan masjid...kul 10 lebih aku kuar sebab nk ambik korporat shirt, dah ambik aku ingt nk g mkn..

selambe je la aku g, tetiba terpikir, "Series, xbest kalu g mkn sengsorang...x romantik la"...then, pikir punya pikir, Allah kurniakan ilham, aku terus je kol zulhilmi...die pun stuju la...


ni gambar aku ngan die, tapi dlu ar masa MAS...bukan masa makan tadi)


tengah2 makan borak la...xbest la kalau dah dating tak borakkan...biasala, laki kalau borak tak sentuh isu pompuan tak sah....buka cerite... aku yang mula dulu...cerite ar, kadang2 pompuan tak suke bila kita tegur die, bila kita nampak die macam tak jaga sgt ikhtilat bila duk ngan laki, especially, yang dah kapel (kononnye kekal le sampai kahwin)....malam2, senang je kuar...kena tegur, marah, melenting, kate kite lak jeles (adess, bajet hot sangat kot)....ape daa diorang ni...

pastu cerita ar, tentang pengalaman aku, masa tegur ade pasangan muda ni (baru je masuk tahun ni)...dating kat depan IRC...mase tu, dah tengah malam...nak pendekkan citer, aku dah bagi nasihat baik2, bagi dalil2 semua....yang laki tu, boleh dengar...baguslah, alhamdulillah..tapi yang pompuan ni, asyik nk rebel je...(macam desorption la, bila high temperature, ia akan pecahkan physical attachment..)

last2, aku kuarkan kate2 yang agak keras la....(but, not harsh word)..."Ya ukhti, enti ingat ape yang ana cakap ni ek....sejahat2 laki, perompak ke, pembunuh ke, pencuri ke, perogol ke, perasuah ke,waima ape sekalipun, kalau die nk pilih perempuan utk dijadikan isteri kepadanya dan ibu kepada bakal anak2 die, dia takkan pilih yang murah tau?!!!! kalau betul laki tu sayang kat pompuan, dia akan jaga baik2, ikut syariat Islam..bukan merosakkan pompuan tu dgn ajak dating tengah2 malam!...lagi satu, kalau ape2 jadi, laki tak rugi pape la...pompuan!!!pompuan la yang akan tanggung malu...kesan pada pompuan, laki tetap sama...."...senyap le die seketika...dah nmpk cool down sket, cakap bek2 balik...tak tau la die trima atau tak...tapi, yang laki tu terima rasenya...sebab tadi mase aku g bank, aku tak berapa perasan die, tapi die dulu bagi salam kat aku...alhamdulillah....

hai, pompuan2...payah ek...bukan salah pompuan je, yang laki ni salah gak..eh, salah sangat2...kalau betul2 sayang, jgn menkan pompuan...ingat, satu hari nnt, kita akan ada kuarga sindri...bayangkan kalau orang len menkan anak pompuan kita, tak ke marah rasenya???? bak kata nabi, lu pikirlah sindri...

utk laki, secara jujur, antara gambar 1 dan gambar 2, mana yang akan korang pilih jadi isteri...haa,...jawab2....


(gambar 1)

[ atas cadangan, mungkin salah aku sebab letak gambar tu...tq atikah..hehehe...maaf2...]
(gambar 2)-pepaham sendiri...seksa n extravaganza dosa....

pilih...pilih....jangan salah pilih...

Thursday, July 23, 2009

CiRi-CiRi SuaMI PiLiHAn...



(Gambar ini tiada kaitan dengan ape yang ingin diperkatakan)

S = Syariatullah.meletakkan SYARIAT ALLAH di hadapan. jelas wa haza HALAL wa haza HARAM.

U = Uswah Hasanah. menjadi CONTOH kepada Isteri & Anak2.

A = Amanah. terima AMANAH dari seorang ayah (Peralihan Amanah)

M = Matlamat. akan membawa keluarga ke mana? SYURGA @ NERAKA.

I = Istiqomah. Konsisten melaksanakan tanggung jawab.

oleh itu, jika si lelaki itu ade ciri2 ini, atau berusaha utk mempunyainya, maka sang ISTERI harus / wajib / gembira / MENOBATKAN S.U.A.M.I ini sebagai SUAMI. Ingatlah SYURGA isteri adalah pada SUAMI dengan redhanya & taat Isteri.

betul tak MUHAMMAD BIN HARITH????

MeMaaFKan OranG LaIN itU PeRLu...


Takde kaitan pun dgn gambar ni...saje je masukkan, sebab aku rindu sgt kat adik aku sorang ni...dari rumah anak2 yatim, kat Chemor...

aku cuma pelik ar, kenapa payah sangat kita nk maafkan orang len???sedang Nabi saw pun maafkan umat baginda...nikan pulak kita...adess....tapi, orang selalu cakap, Nabi saw itu seorang nabi dan rasul, so itulah akhlak yang ade pada baginda saw....

kat situ point penting, kita ni ngaku nk jadi umat Muhammad saw, nk dapat syafaat dr baginda, tapi, mcm mane ciri2 umat Nabi saw?? mestilah yang mengikuti sunnah baginda kan??? so, kita mesti cuba utk mengikuti dan mengamalkan sunnah nabi saw, antaranya akhlak baginda saw...

teringat, kate2 Farouqi, Presiden MPP UTP 08/09....untuk beroleh kehidupan yang bahagia dan senang untuk mendapat jodoh, maafkanlah kesalahan orang lain sebelum kita tidur....(dia quote kate2 dr fadhillah kamsah)....so, aku dah nk tdo ni, maafkanlah orang len...xsusah pun, senang n hati pun tenang...kalau tak, asyik nk pikir dendam je..last kali, pendam la sorang2....kayla...bismikallahumma ahya waamut...

Wednesday, July 22, 2009

BeTul Ke KepUTusaN yaNg aKU nK aMbiL nI...

aku pun tak tau la...cuma yang boleh aku katakan, sekarang adalah waktu utk berserah setingginya pada Allah....cukup sekadarnya....

Sunday, July 19, 2009

eSOk sTarT keLAS utK semeSTeR 2 TaHUn 2...

erm, ari ni 19 julai, sok 20 julai...makna dh nk mula kelas...adess....insyaallah, dapatkan rehat yg secukupnya ari ni, sok ke kelas dgn semangat (hehehe...insyaallah)..ikhlaskan niat, jaga hati dan lakukan semuanya kerana Allah...insyaallah akan dipermudahkan nnt...

Ya Allah,
Permudahkanlah urusanku,
Urusan ibu bapaku,
Urusan guru-guruku,
Urusan ahli keluargaku,
Urusan sahabat-sahabatku,
serta urusan seluruh umat Islam di dunia ini...

Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim,
Ampunilah dosa kami,
sungguh kami hamba-Mu yg berdosa,
mengingati-Mu di kala susah,
melupakan-Mu di kala senang,
sungguh seksaan-Mu amat pedih,
tak tertahan oleh kami Ya Allah,
andai Engkau tak ampunkan kami,
nescaya menderitalah kami Ya Allah...

Friday, July 17, 2009

BiLa DUa HatI menJAdi SaTU...

alhamdulillah...syukur sgt pada Allah...sebab Allah memberi ruang utk kita bersama kan???satu nikmat besar utk kita, bila sahaja bersama, aku harap yg kita dapat merasakan bertambahnya nilaian iman dalam diri kita...bila dh tak berseorangan ni kan, kita tau, yg susah senang tu, kita lalu sama2 dgn org yg kita sayangi ni...(pergh, tetiba lak jiwang)...doa sgt2, yg kita akan tetap kekal bersama, dalam ukhwah yg telah kita bina....insyaallah...

khas utk kwn2 aku..

-DOA RABITHOH-

Sesungguhnya Engkau tahu
bahwa hati ini telah berpadu
Berhimpun dalam naungan cintaMu
Bertemu dlm ketaatan
Bersatu dlm perjuangan
menegakkan syariat dlm kehidupan


Kuatkanlah ikatannya
kekalkanlah cintanya
tunjukilah jalan-jalannya
Terangilah dengan cahayaMu
yang tiada pernah padam
Ya Rabbi bimbinglah kami


Lapangkanlah dada kami dgn kurnia iman
dan indahnya tawakkal padaMu
Hidupkan dengan ma’rifatMu
Matikan dalam syahid di jalanMu
Engkaulah pelindung dan pembela

Tuesday, July 7, 2009

Tautan Kasih Siswa, SMS Tuanku Jaafar, ASSET-Tivator...

alhamdulillah...jika dengan name smart group org takut, tampaknya nama ASSET-Tivator, tak menjadi masalah untuk alumni masuk ke sekolah kembali. Program selama dua malam tiga hari ini, nampaknya berjaya menjadi titik permulaan untuk ASSET masuk kembali ke sekolah tercinta...

program pertama kumpulan ini, iaitu, Tautan Kasih Siswa bersama dgn adik-adik tingkatan tiga, insyaallah, akan menjadi satu program tahunan bagi kami. insyaallah, akan ade blog ASSET-Tivator nnt...aku nk ucapkan thnx a lot for those who were wif me for these three days...barakallah...hopefully, we r sincere wif our job n insyaallah, it would give a big impact to our brothers n sisters there...

for those who are interested to join our group, insyaallah, one day we'll create a blog for diz group n u can check out our activities there...

Saturday, June 6, 2009

FroM HeaRT tO HeaRT, By HeaRt...

malam ni, adalah malam yg ke-6 adik2 intake mei 09 berada di UTP...satu perkara, aku mengambil keputusan utk wat sesi muhasabah di dalam kumpulan...alhamdulillah, berakhir dengan ape yg aku boleh katakan sebagai berjaya...ramai yg menitiskan air mata, tak kiralah muslimin maupun muslimat, non-muslim pun tersentuh dgn sesi ini...alhamdulillah, Allah beri ruang utk kami mengetuk pintu hati mereka...

tiba2, aku dapat satu surat dari salah sorang facee...syafiqah namenya....dia kata ade sorang Chinese girl bagi pada dia...

To all abang and kakak,

I'm very proud of all of you meanwhile I feel ashame of myself. As a Malaysian, I never find a chance to get know about Muslim. You all show what real Muslim are and I really appreciate the time you sacrifice for us. Thank you, thank you very much...

From : Non-muslim


aku rase terharu sgt2 bace surat ni...g dalam bilik canselor terus sujud syukur pada Allah...Ya Allah, ampunkan dosaku jika timbul segala rase yg tak sepatutnya timbul di hati ini....Sunggih dosaku pada-Mu amat bnyk dan tak mampu utk ku tanggung seksa-Mu yg sangat pedih...ampunkan dosaku, kedua ibu bapaku, ahli keluargaku dan muslimin serta muslimat di seluruh dunia...amin...

Thursday, June 4, 2009

TeNtatiF ProgRam TauTan KasiH SIswA (SMS Tuanku Jaafar)

Jumaat, 19 Jun 2009
5.00 mlm : Ketibaan alumni
9.00 mlm : Modul 1 - `Bind the Heart’
10.00 mlm : Smart Group 1
11.00 mlm : Tidur

Sabtu, 20 Jun 2009

5.00 pg : Qiamullail, solat subuh, kuliah subuh,sarapan.
8.30 pg : Modul 2 - ` Integrity in Society’
10.00 pg : Rehat
10.30 pg : Smart Group 2
12.00 tgh hari : RESOMA
2.30 ptg : Modul 3 – `We are the champion’
4.30 ptg : Rehat,solat asar
5.30 ptg : Riadah
6.30 ptg : RESOMA
9.00 pm : Seuntai kata untuk dirasa…
10.30 pm : Smart Group 3
11.15 pm : Tidur

Ahad, 21 Jun 2009

5.00 pg : Qiamullail, solat subuh, kuliah subuh,sarapan.
8.30 pg : Bersama menuju kejayaan…
10.00 pg : Majlis Penutup

Wednesday, June 3, 2009

2 TaHUn LagI ....

erm, mesti pelik kan...tajuk ni...cumanya, ade kaitan dgn mesej yg diterima pagi semalam...bangun subuh je, terbaca mesej tu...first, ingat mimpi..tp rupanya realiti...terduduk jap...(nk ilang ngantuk, sebab nk g subuh)...ambik kunci motor, terus g ke masjid an-nur...abis subuh tadi, check balik mesej...memang betul mesej tu ada dlm inbox...aku, redha jela...insyaallah, disebalik ape yg Allah kurniakan pada kita, tak semestinya semua yg kita sukai itu baik utk kita, dan kadangkala perkara yg tidak kita sukai itulah yg terbaik utk kita...tak ingat ayat berapa, dalam al-quran...

So, relax sudey la..ngadu pada Allah, insyaallah, hati akan jadi tenang....steady la Hamzah....

Saturday, May 30, 2009

RiNdU kaT bUaH HatI PenGaRanG JanTUNg....

Ya Allah, rindu sgt ni kat anak2 aku...kak yong dina, kreena n mirza...bila la abi dapat jumpa dgn anak2 abi ni...abis je semua program, g jumpa dlu la...huhuhu....abi sayang anak2 abi sangat2....

erm, betul la kata2 yg kita selalu dengar ni, cinta adalah fitrah manusia...ingin dicintai dan ingin menyintai...di sini, nk menyeru semua, rasa cinta ini sangat best sebenarnya...cuma kena bijak salurkan pada chanel yg betul...chanel mana yg patut kita pilih???yang pertama, berusaha mendapatkan cinta Allah...sebab bila kita dapat cinta n redha Allah, insyaallah, besarlah ganjaran yang kita akan dapat...kedua, pada Rasulullah....insyaallah, jika benar tulus cinta kita ni, moga beroleh syafaat di sana nnt....amin...aku tau, mesti ramai orang kata, "ala, rektorik semata2..."betul, kata2 ni akan jadi rektorik semata2 bila kita tak follow up dgn tindakan yang paralel dgn ape yg kita katakan...

pastu, salurkan cinta kita pada ahli keluarga...nk bercinta sesama manusia, boleh...sape kata tak boleh....tipula orang tu...cuma, bercintalah sebenak2nya, LEPAS KAWEN...bagi pompuan, kalau ada laki kata, cinta die tu suci, cuba ajak dia kawen...baru korang leh tau, dia ikhlas atau hnya nk ambil kesempatan atas diri korang...

ape pun, abi rindukan pencipta abi n anak2 abi....mak, ayah, along, angah, abg bukhari, abg resli n abg nizam....sayang keluarga abi sgt2...huhuhu....

Friday, May 29, 2009

FirST DaY TOT yang MEmeNAtKan...

seriusly, ari ni je, berapa kali kesakitan di kepala menyerang diriku ini...tu tanda Allah nk suruh rehat jap..sbb, hak kepada badan perlu dijaga....TOT ari ni dihabiskan dengan post mortem....ade slot disiplin dari Baem...seyes, serius Baem amrah facee len tadi...nice job, coz we r here for one objective..to fascilitate our junior...but, if we wanna b a good fascilitator, we should dare to change ourselves from bad to good...

teringat kate2 yg Farouqi, Presiden MPPUTP memetik kata2 Dr Fadhilah Kamsah, "Utk beroleh kehidupan yang bahagia, sebelum tidur kena maafkan org len.Nk senang dapat JODOH, sebelum tidur maafkan kesalahan orang len"...so, ape lagi kawan2......jom kita menjadi seorang yang pemaaf...tema hari ni, <<<<<<span style="font-weight:bold;">MEMAAFKAN KESALAHAN ORANG LAIN>>>>

Thursday, May 28, 2009

AKu NaK KaWen ....

hehe, saje je wat post gini...sebenarnya sape yg xnk kawen kan???n sapa yg taknak ada isteri n zuriat yg solehah, yg bisa mendoakan kesejahteraan kita setelah kita mati nnt kan???

semua org nk kawen n punyai keluarga yg bek....tapi x semua orang berusaha ke arah itu....heheh...nape aku kate gitu?

sebabnya, satu ramai orang nk zuriat yg solehah tapi berperangan ala2 setan xjadi before berkawen...korang xpenah dengar ke, org2 tua selau berpesan, anak2 adalah cermin kepada peribadi kita....

dua, sheikh yusuf al-qardhawi ade kata, pembentukan sesuatu keluarga itu bermula 20 tahun sebelum perkahwinan...hahaha...so, camne nak jaga ni???takpe2...jgn risau...Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang...jadi, kita berubahlah sekarang...cari mardhatillah...berhijrah kerana Allah taala...jadi Allah akan kurniakn yg terbaik utk kita....

KELUARGA PENYAYANG

keluarga penyayang

Dodoian ibu menidurkan anak
Sayup terdengar memecah sunyi
Diam hai anak jangan di tangisi
Ayahmu pergi bekerja nantikan kembali

Di sini digambarkan keluarga bahagia
Bermula si suami menyucikan diri
Dan isteri yang elok pekerti
Mereka mendoakan anak yang soleh
Penyeri kehidupan

Anak dididik berlandaskan iman
Sifat mahmudah jadi pegangan
Sifat buruk sentiasa dihindar
Rasul mulia dijadikan contoh
Tauladan sepanjang zaman

Dodoian ibu menidurkan anak
Sayup terdengar memecah sunyi

Bila keluarga sudah bahagia
Sifat kasih sudah tersemai
Tidak perlu kasih kedua
Dadah arak dan peleseran
Menjadi musuh diri

Memanglah benar kata pujangga
Tangan yang menghayun buian
Bisa menggegar pelusuk dunia
Diasaskan oleh keluarga bahagia

PAgI Ni Start TOT MAS May 09....ahakz,...selamat bekerja kawan2 semua...

insyaallah, hari ni akan bermula satu lagi siri TOT (training of trainer) utk minggu aluan siswa mei 09....jom facee2 sekalian...try our best to do d best, LILLAHITAALAA....di saat org len kat umah, syok2 dok ngan family, kita berjuang kat sini....tunjukkan qudwah yg bek pada adik2...selamat berjuang kawan2 semua...

Lame dah Aku Dop NUliH ni....

Lame kot dh aku tak tambah ape2 dalam blog aku...i try to make sumthng new in posting sumthing here...selamat berhijrah ye, En Hamzah bin Nawawi...

Thursday, March 5, 2009

Sedia Ke kIta deNgan MauT yang BakAL menJelAng???

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
Q.S. Ali-`Imran: 185



“Kalau sekiranya kamu dapat melihat malaikat-malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka serta berkata, “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar.” (niscaya kamu akan merasa sangat ngeri)

(QS. Al-Anfaal : 50).

“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata), “Keluarkanlah nyawamu !” Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Alloh (perkataan) yang tidak benar dan kerena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya”.

(QS. Al- An’am : 93).


Kedahsyatan Saat Menjelang Maut

Ketahuilah bahwa seandainya di hadapan manusia yang malang itu tidak ada teror, malapetaka ataupun siksaan kecuali sakratul maut saja, maka itu sudah cukup untuk menyusahkan hidupnya, menghalangi kegembiraannya, dan mengusir kealpaan maupun kelengahannya. Seharusnya dia senantiasa memikirkan hal ini dan meningkatkan perhatian dalam mempersiapkan diri untuk menghadapinya, apalagi karena setiap saat dia berada di dalam genggamannya.
Sebagaimana pernah dikatakan oleh seorang filsuf, “Malapetaka di tangan orang lain tak bisa diramalkan”. Dan Luqman a.s pernah berkata kepada anaknya, “Wahai, anakku. Jika ada sesuatu yang tak bisa kau pastikan bila dia datang, maka persiapkan dirimu untuk menghadapinya sebelum dia mendatangimu sedangkan engkau dalam keadaan lengah.”

Yang mengherankan adalah bahwa seringkali seorang manusia, meskipun dia tengah menikmati hiburan atau berada di tempat yang paling menyenangkan, akan merasakan cemas dengan kemungkinan kedatangan seorang “tentara” yang akan menyerangnya. Karena rasa cemas itu, kenyamanannya pun merasa terganggu dan napasnya terasa sesak. Akan tetapi, dia lalai akan keadaannya yang setiap saat bisa didatangi oleh malaikat maut yang akan menimpakan ke atas dirinya derita pencabutan nyawa. Tak ada lagi sebab bagi kelalaian seperti ini kecuali sikap “masa bodoh” dan keteperdayaan.

Ketahuilah bahwa ke-luarbiasa-an rasa sakit dalam sakratul maut tak dapat diketahui dengan pasti kecuali oleh orang yang telah merasakannya. Sedangkan orang yang belum pernah merasakannya hanya bisa mengetahuinya dengan cara menganalogikannya dengan rasa sakit yang benar-benar pernah dialaminya, atau dengan cara mengamati orang lain yang sedang berada dalam keadaan sakratul maut. Lewat jalan analogi, yang akan membuktikannya derita sakratul maut, akan diketahui bahwa setiap anggota badan yang sudah tidak bernyawa tidak lagi bisa merasakan sakit.

Jika ada jiwa, maka serapan rasa sakit itu tentulah berasal dari aktivitas jiwa. Dan ketika ada anggota tubuh yang terluka atau terbakar, maka pengaruhnya akan menjalar kepada jiwa. Dan sesuai dengan kadar yang menjalar ke jiwa, maka sebesar itu pula rasa sakit yang dialami oleh seseorang. Derita rasa sakit itu terpisah dari daging, darah, dan semua anggota tubuh yang lain. Tak ada yang bisa mencederai jiwa kecuali penyakit-penyakit tertentu. Jika salah satu dari sekian banyak penyakit langsung mengenai jiwa dan tidak berpencar ke bagian-bagian yang lain, maka betapa pedih dan kerasnya rasa sakit itu.

Sakratul maut adalah ungkapan tentang rasa sakit yang menyerang inti jiwa dan menjalar ke seluruh bagian jiwa, sehingga tak ada lagi satupun bagian jiwa yang terbebas dari rasa sakit itu. Rasa sakit tertusuk duri misalnya, menjalar pada bagian jiwa yang terletak pada anggota badan yang tertusuk duri.
Sedangkan pengaruh luka bakar lebih luas karena bagian-bagian api menyebar ke bagian-bagian tubuh lain sehingga tidak ada bagian dalam ataupun luar anggota tubuh yang tidak terbakar, dan efek terbakar itu dirasakan oleh bagian-bagian jiwa yang mengalir pada semua bagian daging.
Adapun luka tersayat pisau hanya akan menimpa bagian tubuh yang terkena, dan karena itulah rasa sakit yang diakibatkan oleh luka tersayat pisau lebih ringan daripada luka bakar.

Akan tetapi rasa sakit yang dirasakan selama sakratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota badan, sehingga pada orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat saraf, persendian, dari setiap akar rambut, kulit kepala sampai ke ujung jari kaki. Jadi, jangan anda tanyakan lagi tentang derita dan rasa sakit yang tengah dialaminya.

Karena alasan inilah dikatakan bahwa : “Maut lebih menyakitkan daripada tusukan pedang, gergaji atau sayatan gunting”. Karena rasa sakit yang diakibatkan oleh tusukan pedang terjadi melalui asosiasi bagian tubuh yang tertusuk dengan ruh, maka betapa sangat sakitnya jika luka itu langsung dirasakan oleh jiwa itu sendiri!.
Orang yang ditusuk bisa berteriak kesakitan karena masih adanya sisa tenaga dalam hati dan lidahnya. Sedangkan suara dan jeritan orang yang sekarat, terputus karena rasa sakit yang amat sangat dan rasa sakit itu telah memuncak sehingga tenaga menjadi hilang, semua anggota tubuh melemah, dan sama sekali tak ada lagi daya untuk berteriak meminta pertolongan.
Rasa sakit itu telah melumpuhkan akalnya, membungkam lidahnya, dan melemahkan semua raganya. Dia ingin sekali meratap, berteriak, dan menjerit meminta tolong, namun dia tak kuasa lagi melakukan itu. Satu-satunya tenaga yang masih tersisa hanyalah suara lenguhan dan gemeretak yang terdengar pada saat ruhnya dicabut.

Warna kulitnya pun berubah menjadi keabu-abuan menyerupai tanah liat, tanah yang menjadi sumber asal-usulnya. Setiap pembuluh darah dicerabut bersamaan dengan menyebarnya rasa pedih ke seluruh permukaan dan bagian dalamnya, sehingga bola matanya terbelalak ke atas kelopaknya, bibirnya tertarik ke belakang, lidahnya mengerut, kedua buah zakar naik, dan ujung jemari berubah warna menjadi hitam kehijauan.
Jadi, jangan lagi anda tanyakan bagaimana keadaan tubuh yang seluruh pembuluh darahnya dicerabut, sebab satu saja pembuluh darah itu ditarik, rasa sakitnya sudah tak kepalang. Jadi, bagaimanakah rasanya jika yang dicabut itu adalah ruh, tidak hanya dari satu pembuluh, tetapi dari semuanya?…

Kemudian satu per satu anggota tubuhnya akan mati. Mula-mula telapak kakinya menjadi dingin, kemudian betis dan pahanya. Setiap anggota badan merasakan sekarat demi sekarat, penderitaan demi penderitaan, dan itu terus terjadi hingga ruhnya mencapai kerongkongannya. Pada titik ini berhentilah perhatiannya kepada dunia dan manusia-manusia yang ada didalamnya. Pintu taubat ditutup dan diapun diliputi oleh rasa sedih dan penyesalan.

Rasulullah SAW bersabda : “Taubat seorang manusia tetap diterima selama dia belum sampai pada sakratul maut.” (Hakim, IV.257).

Mujahid mengatakan [dalam menafsirkan] Firman Allah SWT, ‘Taubat bukanlah untuk mereka yang berbuat jahat, dan kemudian manakala maut telah datang kepada salah seorang di antara mereka, dia berkata : “Sekarang aku bertaubat.” (Q.S. An-Nisaa, 4 : 18), yakni ketika dia melihat datangnya utusan-utusan maut (yakni para malaikat maut)’.

Pada saat ini, wajah malaikat maut muncul di hadapannya. Janganlah Anda bertanya tentang pahit dan getirnya kematian ketika terjadi sakratul maut!. Karena itulah Rasulullah SAW bersabda : “Ya Allah Tuhanku, ringankanlah sakratul maut bagi Muhammad.” (Ibn Majah, Janaa’iz, 64).
Sesungguhnya sebab manusia tidak memohon perlindungan darinya dan tidak memandangnya dengan penuh rasa gentar adalah karena kebodohan mereka. Ini dikarenakan banyak hal yang belum pernah terjadi hanya bisa diketahui melalui cahaya kenabian dan kewalian. Itulah sebabnya para nabi alaihimussalaam dan para wali senantiasa berada dalam keadaan takut kepada maut. Bahkan Isa a.s bersabda, “Wahai, para sahabat. Berdoalah kepada Allah SWT agar DIA meringankan sekarat ini bagiku. Sebab rasa takutku kepadanya setiap saat justru bisa menyeretku ke tepi jurangnya.”

Diriwayatkan pada suatu ketika sekelompok Bani Israil berjalan melewati pekuburan, dan salah seorang di antara mereka berkata kepada yang lain, “Bagaimana jika kalian berdoa kepada Allah SWT agar DIA menghidupkan satu mayat dari pekuburan ini dan kalian bisa mengajukan beberapa pertanyaan kepadanya?” Mereka pun lalu berdoa kepada Allah SWT. Tiba-tiba mereka berhadapan dengan seorang laki-laki dengan tanda-tanda sujud di antara kedua matanya yang muncul dari salah satu kuburan itu. “Wahai, manusia. Apa yang kalian kehendaki dariku? Lima puluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun kini rasa pedihnya belum juga hilang dari hatiku!”.

Aisyah r.a berkata, “Aku tidak iri kepada seorangpun yang dimudahkan sakratul maut atasnya setelah aku menyaksikan gejolak sakratul maut pada diri Rasulullah SAW.”

Diriwayatkan bahwa Nabi SAW pernah bersabda, “Ya Allah, sesungguhnya engkau telah mencabut nyawa dari urat-urat, tulang hidung dan ujung-ujung jari. Ya Allah, tolonglah aku dalam kematian, dan ringankanlah dia atas diriku.” (Ibn Abi’l-Dunya, K. Al-Maut, Zabiidii, X.260).

Diriwayatkan dari Al-Hasan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW menyebut-nyebut kematian, cekikan, dan rasa pedih. Beliau bersabda, “Sakitnya sama dengan tiga ratus tusukan pedang.” (Ibn Abi’l-Dunya, K. Al-Maut, Zabiidii, X.260).

Suatu ketika Beliau SAW pernah ditanya tentang pedihnya kematian. Dan Beliau menjawab, “Kematian yang paling mudah ialah serupa dengan sebatang pohon duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutra yang terkoyak?” (Ibn Abi’l-Dunya, K. Al-Maut, Zabiidii, X.260).

Suatu ketika Beliau menjenguk seseorang yang sedang sakit, dan beliau bersabda, “Aku tahu apa yang sedang dialaminya. Tak ada satu pembuluhpun yang tidak merasakan pedihnya derita kematian.” (Al Bazzar, Al-Musnad, Haitsami, Majma`, II.322).

Ali k.w biasa membangkitkan semangat tempur orang banyak dengan berkata, “Apakah kalian semua tidak akan berperang dan lebih memilih mati dengan (cara biasa)? Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, tusukan seribu pedang adalah lebih ringan atasku daripada mati di tempat tidur.”

Al-Auzaa`i berkata, “Telah disampaikan kepada kami bahwa orang mati itu terus merasakan sakitnya kematian sampai dia dibangkitkan dari kuburnya.”

Syaddad bin Aus berkata, “Kematian adalah penderitaan yang paling menakutkan yang dialami oleh seorang yang beriman di dunia ini atau di akhirat nanti. Ia lebih menyakitkan daripada dipotong-potong dengan gergaji, disayat dengan gunting, atau digodok dalam belanga. Seandainya seseorang yang sudah mati bisa dihidupkan kembali untuk menceritakan kepada manusia di dunia ini tentang kematian, niscaya mereka tidak mempunyai gairah hidup dan tidak akan bisa merasakan nikmatnya tidur.”

Zaid bin Aslam meriwayatkan bahwa suatu ketika ayahnya berkata, “Jika bagi seorang beriman masih ada derajat tertentu (maqam) yang belum berhasil dicapainya melalui amal perbuatannya, maka kematian dijadikan sangat berat dan menyakitkan agar dia bisa mencapai kesempurnaan derajatnya di surga. Sebaliknya, jika seorang kafir mempunyai amal baik yang belum memperoleh balasan, maka kematian akan dijadikan ringan atas dirinya sebagai balasan atas kebaikannya dan dia nanti akan langsung mengambil tempatnya di neraka.”

Diriwayatkan bahwa ada seseorang yang gemar bertanya kepada sejumlah besar orang sakit mengenai bagaimana mereka mendapati (datangnya) maut. Dan ketika (pada gilirannya) dia jatuh sakit, dia ditanya, “Dan engkau sendiri, bagaimana engkau mendapatinya?” Dia menjawab, “Seakan-akan langit runtuh ke bumi dan ruhku ditarik melalui lubang jarum.”

Dan Nabi SAW berkata, “Kematian yang tiba-tiba adalah rahmat bagi orang yang beriman, dan nestapa bagi pendosa.” (Abu Daud, Janaa’iz, 10).

Diriwayatkan dari Makhul bahwa Nabi SAW bersabda, “Seandainya seutas rambut dari orang yang sudah mati diletakkan di atas para penghuni langit dan bumi, niscaya dengan izin Allah SWT mereka akan mati karena maut berada di setiap utas rambut, dan tidak pernah jatuh pada sesuatupun tanpa membinasakannya.” (Ibn Abi’l Dunya, K. Al-Maut, Zabiidii, X.262).

Diriwayatkan bahwa ‘Seandainya setetes dari rasa sakitnya kematian diletakkan di atas semua gunung di bumi, niscaya gunung-gunung itu akan meleleh.’

Diriwayatkan bahwa ketika Ibrahim a.s meninggal dunia, Allah SWWT bertanya kepadanya, “Bagaimanakah engkau merasakan kematian, wahai teman-Ku?” dan beliau menjawab, “Seperti sebuah pengait yang dimasukkan ke dalam gumpalan bulu yang basah, kemudian ditarik.” “Yang seperti itu sudah Kami ringankan atas dirimu”, Firman-Nya.

Diriwayatkan tentang Musa a.s bahwa ketika ruhnya akan menuju ke hadirat Allah SWT, DIA bertanya kepadanya, “Wahai Musa, bagaimana engkau merasakan kematian?” Musa menjawab, “Kurasakan diriku seperti seekor burung yang dipanggang hidup-hidup, tak mati untuk terbebas dari rasa sakit dan tak bisa terbang untuk menyelamatkan diri.” Diriwayatkan juga bahwa dia berkata, “Kudapati diriku seperti seekor domba yang dipanggang hidup-hidup.”

Diriwayatkan bahwa ketika Nabi SAW berada di ambang kematian, di dekat Beliau ada seember air yang ke dalamnya Beliau memasukkan tangan untuk membasuh mukanya seraya berdoa, “Wahai Tuhanku, ringankanlah bagiku sakratul maut!” (Bukhari, “Riqaq”, 42). Pada saat yang sama, Fathimah r.a berkata, “Alangkah berat penderitaanku melihat penderitaanmu, Ayah.” Tetapi Beliau berkata, “Tidak akan ada lagi penderitaan ayahmu sesudah hari ini.” (Ibn Majah, Janaa’iz, 45).

Umar r.a berkata kepada Ka`b Al-Ahbar, “Wahai Ka`b, berbicaralah kepada kami tentang kematian!” “Baik, wahai Amirul Mu’minin,” jawabnya. “Kematian adalah sebatang pohon berduri yang dimasukkan ke dalam perut seseorang. Kemudian seorang laki-laki menariknya dengan sekuat-kuatnya, maka ranting itu pun membawa serta semua yang terbawa dan meninggalkan yang tersisa.”

Nabi SAW bersabda, “Manusia pasti akan merasakan derita dan rasa sakit kematian, dan sesungguhnya sendi-sendinya akan mengucapkan selamat tinggal satu sama lain seraya berkata, “Sejahteralah atasmu, sekarang kita saling berpisah hingga datang hari kiamat.”” (Qusyairi, Risalah, II.589)

Itulah sakratul maut yang dirasakan oleh para Wali Allah dan hamba-hamba yang dikasihi-Nya. Lalu bagaimanakah nanti yang akan kita rasakan nanti, padahal kita selalu bergelimang dalam perbuatan dosa?

Bersamaan dengan sakratul maut berturut-turut datang pula tiga macam petaka.
Petaka yang pertama adalah kedahsyatan peristiwa dicabutnya ruh, seperti yang telah dijelaskan. Petaka yang kedua adalah menyaksikan wujud malaikat maut dan timbulnya rasa takut di dalam hati. Manusia yang paling kuat sekalipun, tak akan sanggup melihat wujud malaikat maut saat menjalankan tugasnya untuk mencabut nyawa manusia yang penuh dosa.

Diriwayatkan bahwa suatu ketika Ibrahim a.s, sahabat Allah, bertanya kepada malaikat maut, “Dapatkah engkau memperlihatkan rupamu ketika mencabut nyawa manusia yang gemar melakukan perbuatan jahat?”. Malaikat menjawab, “Engkau tidak akan sanggup.” “Aku pasti sanggup,” jawab beliau. “Baiklah,” kata sang malaikat. “Berpalinglah dariku.” Ibrahim a.s pun berpaling darinya. Kemudian ketika beliau berbalik kembali, maka yang ada di hadapannya adalah seorang berkulit legam dengan rambut berdiri, berbau ‘busuk’ dan mengenakan pakaian berwarna hitam. Dari mulut dan lubang hidungnya keluar jilatan api.
Melihat pemandangan itu, Ibrahim a.s pun jatuh pingsan, dan ketika beliau sadar kembali, malaikat telah berubah dalam wujud semula. Beliau pun berkata, “Wahai, malaikat maut! Seandainya seorang pelaku kejahatan pada saat kematiannya tidak menghadapi sesuatu yang lain kecuali wajahmu, niscaya cukuplah itu sebagai hukuman atas dirinya.”

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Daud a.s adalah seorang manusia yang telaten (sangat peduli) terhadap istrinya dan akan mengunci semua pintu jika dia bermaksud meninggalkan rumahnya. Suatu hari, setelah beliau mengunci semua pintu dan pergi keluar rumah, istrinya masih mendapati seorang laki-laki di dalam rumahnya. “Siapa yang mengizinkan laki-laki ini masuk?” tanyanya dalam hati. “Seandainya Daud pulang, ia pasti akan marah.”
Ketika Daud a.s pulang dan melihat laki-laki itu, beliau bertanya, “Siapa engkau?” Laki-laki itu menjawab, “Aku yang tidak takut kepada raja dan tidak pernah bisa dihalangi oleh pengawal raja”. “Jadi, engkau adalah malaikat maut”, kata Daud a.s. Dan di tempat itu jugalah beliau wafat.”

Diriwayatkan bahwa suatu ketika Isa a.s berjalan melewati sebuah tengkorak. Kemudian beliau menyentuh tengkorak itu dan berkata, “Berbicaralah, dengan izin Allah”. Tengkorak itu pun berkata, “Wahai, Ruh Allah! Aku adalah seorang raja yang berkuasa di suatu zaman. Suatu hari ketika aku duduk di atas singgasana dengan mengenakan mahkotaku dan dikelilingi oleh para menteriku, tiba-tiba muncul malaikat maut di hadapanku sehingga seluruh anggota badanku menjadi beku, dan nyawaku kembali ke hadirat-Nya. Ah, seandainya tak pernah ada saat perpisahan dengan orang-orang di sekelilingku, seandainya tak ada pemutus segala kegembiraanku.”

Ini adalah petaka yang menimpa para pendosa dan berhasil dihindari oleh orang-orang yang taat. Sesungguhnya, para nabi telah menceritakan sakratul maut selain kengerian yang dirasakan oleh orang yang melihat wujud malaikat maut. Bahkan seandainya seseorang hanya melihatnya dalam mimpi saja, niscaya dia tidak akan pernah merasakan lagi kegembiraan sepanjang hidupnya. Lalu, bagaimana pula jika orang secara sadar melihatnya dalam bentuk seperti itu?

Namun, manusia yang bertaqwa akan melihatnya (malaikat maut) dalam rupa yang bagus dan indah. Ikrimah (putra shalih dari Abu Jahal, red.) telah meriwayatkan dari Ibn Abbas bahwa Ibrahim a.s adalah seorang manusia yang penuh perhatian. Beliau mempunyai rumah untuk beribadah dan selalu dikuncinya jika dia pergi.

Pada suatu hari ketika pulang ke rumah, beliau melihat ada seorang laki-laki di dalamnya. “Siapa yang mengizinkanmu masuk ke dalam rumahku?” tanya beliau. Orang itu menjawab, “Aku diizinkan masuk oleh Pemiliknya”. “Tapi akulah pemilik rumah ini,” kata Ibrahim a.s. Orang itu berkata, “Aku diizinkan masuk oleh DIA yang lebih berhak atas rumah ini daripada engkau ataupun aku.” “Kalau begitu, malaikat apakah engkau ini?” tanya beliau. “Aku adalah malaikat maut,” demikian orang itu menjawab.
Ibrahim a.s lalu bertanya, “Dapatkah engkau memperlihatkan kepadaku rupamu ketika mencabut nyawa orang yang beriman (taat)?” “Tentu saja,” kata Malaikat itu. “Berpalinglah dariku.”
Ibrahim pun berpaling, dan ketika berbalik kembali ke arah malaikat itu, maka berdiri di hadapannya seorang pemuda gagah dan tampan, berpakaian indah dan menyebarkan bau harum mewangi. “Wahai, malaikat maut! Seandainya orang yang beriman, taat, melihat rupamu pada saat kematian, niscaya cukuplah itu sebagai imbalan atas amal baiknya,” kata beliau.

Petaka selanjutnya adalah melihat kedua malaikat pencatat amal. (Menurut hadits yang dinisbatkan kepada Nabi, “Allah telah mengamanatkan hamba-Nya kepada dua malaikat yang mencatat amal-amalnya, baik dan buruk.” — Ahmad bin Mani`, Al-Musnad ; Ibn Hajar, Mathaalib, III.56).
Wuhaib mengatakan, ‘Telah disampaikan kepada kami bahwa tak seorangpun manusia yang mati kecuali akan diperlihatkan kepadanya dua malaikat yang bertugas mencatat amalnya. Jika dia seorang yang shalih, maka kedua malaikat itu akan berkata, “Semoga Allah memberikan balasan yang baik kepadamu, sebab engkau telah menyatakan kami untuk duduk di tengah-tengah kebaikan, dan membawa kami hadir menyaksikan banyak perbuatan baikmu”. Akan tetapi jika dia adalah seorang pelaku kejahatan, maka mereka akan berkata kepadanya, “Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik sebab engkau telah hadirkan kami ke tengah-tengah perbuatan yang keji, dan membuat kami hadir menyaksikan banyak perbuatan buruk, memaksa kami mendengarkan ucapan-ucapan buruk. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik”. Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu dan selamanya dia tidak akan pernah kembali ke dunia ini lagi’.

Petaka yang ketiga dialami pada saat manusia-manusia yang berdosa menyaksikan tempat mereka di neraka, dan rasa takut juga telah mencekam mereka sebelum mereka menyaksikan peristiwa itu. Hal ini karena ketika mereka berada dalam sakratul maut, tenaga mereka telah hilang sementara ruh mereka mulai merayap keluar dari jasad mereka. Akan tetapi, ruh mereka tidaklah keluar kecuali setelah mereka mendengar suara malaikat maut menyampaikan salah satu dari dua kabar. Kabar tersebut berupa, “Rasakanlah, wahai musuh Allah, siksaan neraka!” atau “Bergembiralah, wahai sahabat Allah, dengan surga!”. Dari sinilah timbul rasa takut di dalam hati orang-orang yang tak ber’aql (tidak menggunakan akal, red).

Nabi SAW bersabda, “Tak seorangpun di antara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan kepadanya tempatnya di surga atau di neraka.” (Ibn Abi`l-Dunya, K. Al-Maut ; Zabiidii, X.262).

Rasulullah SAW juga bersabda, “Barangsiapa mencintai pertemuan dengan Allah, maka Allah pun akan senang bertemu dengannya; dan barangsiapa membenci pertemuan dengan-Nya, maka DIA pun tidak akan senang bertemu dengannya.” “Tetapi kami semua takut pada kematian,” para sahabat berkata. Beliau pun menjawab, “Tidaklah sama sebab ketika penderitaan yang dijumpai oleh orang yang beriman (taat) dalam menempuh perjalanan menuju Allah telah dihilangkan, maka dia akan gembira bertemu dengan Allah, dan Allah pun gembira bertemu dengannya.” (Muslim, Dzikr, 15).

Diriwayatkan pada suatu saat menjelang akhir malam, Hudzaifah bin Al-Yaman berkata kepada Ibn Mas`ud, “Bangunlah, dan lihatlah waktu apa sekarang.” Ibn Mas`ud pun bangun dan melakukan hal yang diperintahkan kepadanya, dan ketika dia kembali, dia berkata, “Langit telah memerah.” Hudzaifah kemudian berkata, “Aku berlindung kepada-Mu dari perjalanan pagi menuju neraka.”

Suatu ketika, Marwan menemui Abu Hurairah dan berkata, “Ya Allah, ringankanlah bebannya.” Tetapi Abu Hurairah menyahut, “Ya Allah, perberatlah.” Lalu dia mulai menangis seraya berkata, “Demi Allah, aku tidaklah menangis karena sedih kehilangan dunia ini, tidak pula bersedih karena berpisah dengan kalian; tapi aku sedang menanti salah satu di antara dua kabar dari Tuhanku: apakah kabar neraka ataukah kabar surga.”

Diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Jika Allah Swt ridha terhadap hamba-Nya, maka DIA akan berfirman, ‘Wahai Malaikat Maut, pergilah kepada si fulan dan bawalah kepada-Ku ruhnya untuk Kuanugerahi kebahagiaan. Amalnya Kupandang telah mencukupi: Aku telah mengujinya dan mendapatinya seperti yang Kuinginkan’. Malaikat itupun turun bersama lima ribu malaikat lain. Semuanya membawa tongkat yang terbuat dari kayu manis dan akar-akar tanaman safron, setiap malaikat itu menyampaikan pesan dari Tuhannya. Kemudian para malaikat itu membentuk dua barisan untuk mempersiapkan keberangkatan ruhnya. Ketika setan melihat mereka, dia meletakkan tangannya di atas kepalanya dan menjerit keras-keras. Para bala tentaranya bertanya, ‘Ada apa, tuanku ?’ Dia menjawab, ‘Tidakkah kamu lihat kehormatan yang telah diberikan kepada manusia ini? Apakah kalian tidak melakukan tugas kalian terhadap manusia ini?’ Mereka menjawab, ‘Kami telah berusaha sekeras-kerasnya terhadapnya, tetapi dia tak bisa dipengaruhi.’ ” (Ibn Abi`l-Dunya, K. Al-Maut; Zabiidii, X.267).

Al-Hasan berkata, “Tidak ada kebahagiaan bagi orang beriman kecuali dalam perjumpaannya dengan Allah, dan barangsiapa dianugerahi perjumpaan tersebut, maka hari kematiannya adalah hari kegembiraan, kebahagiaan, keamanan, kejayaan, dan kehormatan.”

Menjelang ajalnya, Jabir bin Zaid ditanya apakah ada sesuatu yang diinginkannya, dan dia menjawab, “Aku ingin menatap wajah Al-Hasan.” Ketika Al-Hasan datang menjenguknya, kepadanya dikatakan, “Inilah Al-Hasan.” Jabir lalu membuka matanya untuk memandang Al-Hasan dan berkata, “Wahai, saudaraku. Saat ini, demi Allah, aku berpamitan kepadamu untuk pergi, entah ke surga ataukah ke neraka.”

Menjelang ajalnya, Muhammad bin Wasi berkata, “Wahai, saudara-saudaraku. Selamat tinggal! Aku pergi, entah ke neraka, ataukah menuju ampunan Tuhanku.”

Sebagian orang berangan-angan untuk tetap berada dalam saat-saat kematian dan tak pernah dibangkitkan untuk menghadapi pahala atau siksaan. Oleh karena itu, rasa takut terhadap kematian dalam keadaan berdosa (keadaan su`ul khotimah) mengoyak hati orang-orang ‘arif, sebab hal itu termasuk ke dalam petaka dahsyat yang menyertai kematian. Kami telah menjelaskan makna “akhir kehidupan yang buruk” (su`ul khotimah) dan rasa takut orang-orang ‘arif terhadapnya di dalam ‘Kitab Tentang Takut dan Harap’ (dalam Ihya IV, kitab ke-3). Bab tersebut masih relevan dengan konteks pembicaraan sekarang.

Kesedihan Ketika Berjumpa Malaikat Maut

Asy`ats bin Aslam berkata, “Suatu ketika Ibrahim a.s mengajukan beberapa pertanyaan kepada malaikat maut yang namanya adalah `Izrail. ‘Wahai malaikat maut, apa yang engkau lakukan jika ada seorang manusia (yang sedang sekarat) di timur dan seorang lagi di barat, atau ketika negeri sedang dilanda wabah, atau ketika dua pasukan tentara sedang bertempur?’. Malaikat maut menjawab, ‘Kupanggil ruh-ruh itu dengan izin Allah hingga mereka berada di antara kedua jariku ini.’ Dan Ibrahim a.s berkata, ‘Kemudian bumi diratakan dan kelihatan seperti sebuah hidangan yang dia makan sebanyak yang diinginkannya.’ ” Asy`ats berkata, “Ketika itulah Allah SWT memberinya kabar gembira bahwa beliau adalah Kekasih (khalil) (Q.S. An-Nisaa, 4 : 125) Allah SWT.”

Sulaiman putra Daud a.s bertanya kepada malaikat maut, “Mengapa aku tidak melihatmu bertindak adil kepada umat manusia? Engkau mengambil nyawa seorang manusia tetapi membiarkan yang lain.” “Aku tidak mengetahui hal itu lebih daripada yang kau ketahui,” jawabnya. “Aku hanya diberi daftar dan buku-buku yang berisi nama-nama.”

Wahb bin Munabbih berkata, “Suatu ketika seorang raja berkeinginan pergi ke sebuah provinsi. Dia minta dibawakan seperangkat pakaian, tapi tak ada di antara pakaian itu yang menyenangkan hatinya. Setelah beberapa kali memilih, barulah dia menemukan pakaian yang disukainya. Dengan cara yang sama, dia meminta dibawakan seekor kuda, tapi ketika dibawakan, dia menolak kuda itu. Lalu kuda-kuda yang lain dibawakan kepadanya hingga akhirnya dia menaiki kuda yang paling baik di antaranya. Kemudian setan mendatanginya dan meniupkan sifat takabur ke dalam lubang hidung raja itu. Setelah itu, dia dan rombongannya memulai perjalanan dengan sikap penuh kesombongan. Akan tetapi, kemudian dia didekati oleh seseorang bertampang kusut, kumal, yang mengucapkan salam kepadanya. Ketika raja itu tidak menjawab salamnya, orang itu kemudian merampas tali kekang kudanya. ‘Lepaskan tali kekangku!’ bentak sang raja. ‘Engkau telah melakukan kesalahan besar!’ Namun, orang itu malah menukas, ‘Aku punya sebuah permintaan kepadamu.’ ‘Tunggu sebentar,’ kata raja, ’sampai aku turun dari kudaku.’ ‘Tidak,’ jawab orang itu. ‘Sekarang juga!’ dan dia lalu menarik tali kekang kuda sang raja. ‘Baiklah, katakan apa permintaanmu,’ kata raja. ‘Permintaanku itu rahasia,’ jawab orang itu. Raja pun menundukkan kepalanya kepada orang itu, dan orang asing itu kemudian berbisik kepadanya, ‘Aku adalah malaikat maut!’ Mendengar itu, raja berubah air mukanya. Lidahnya bergetar dan ia berkata, ‘Beri aku waktu agar aku bisa kembali kepada keluargaku untuk mengucapkan selamat tinggal dan membereskan urusan-urusanku.’ ‘Tidak, demi Allah,’ kata malaikat maut. ‘Engkau tidak akan pernah melihat keluarga dan harta kekayaanmu lagi!’ Sambil berkata demikian, malaikat mencabut nyawa raja itu yang tak lama kemudian tersungkur mati, bagaikan sebongkah kayu kering.”

“Kemudian Malaikat meneruskan perjalanannya. Dia berjumpa dengan seorang beriman yang membalas salamnya ketika dia mengucapkan salam kepadanya. ‘Aku punya permintaan yang ingin kubisikkan ke telingamu,’ kata Malaikat. ‘Baiklah, akan kudengarkan,’ kata orang itu. Si malaikat pun membisikkan rahasianya dan berkata, ‘Aku adalah malaikat maut!’ Orang beriman itu menjawab, ‘Selamat datang, wahai siapa yang telah lama kunanti-nantikan. Demi Allah, tak ada siapapun di muka bumi ini yang lebih kunanti daripada dirimu.’ Mendengar itu, malaikat maut berkata kepadanya, ‘Selesaikanlah urusanmu yang telah menjadi maksud keberangkatanmu.’ Namun, orang itu menjawab, ‘Aku tidak mempunyai urusan lain yang lebih penting dan lebih kucintai daripada bertemu dengan Allah SWT.’ Dan malaikat berkata kepadanya, ‘Kalau begitu, pilihlah keadaanmu yang paling kau sukai untuk aku mengambil nyawamu.’ ‘Apakah engkau bisa melakukannya?’ orang itu bertanya. Malaikat menjawab, ‘Ya, demikianlah aku diperintahkan.’ ‘Kalau begitu, tunggulah aku sebentar, agar aku bisa berwudhu dan shalat, lalu ambillah nyawaku selagi aku bersujud.’ Dan Malaikat pun melakukan hal yang diminta oleh orang beriman itu.”

Bakr bin `Abdullah Al-Mazani berkata, “Suatu ketika seorang laki-laki dari Bani Israil mengumpulkan sejumlah besar kekayaan. Ketika dia telah dekat dengan ajalnya, dia berkata kepada anak-anaknya, ‘Perlihatkanlah kepadaku berbagai macam kekayaanku!’ Lalu, dibawakanlah kepadanya sejumlah besar kuda, unta, budak, dan harta benda yang lain. Ketika dia melihat semua itu, dia pun mulai menangis karena tak kuasa berpisah dengannya. Melihat orang itu menangis, malaikat maut pun bertanya kepadanya, ‘Mengapa engkau menangis? Sungguh, demi DIA yang telah memberimu anugerah semua ini, aku tidak akan meninggalkan rumahmu sebelum memisahkan nyawamu dari ragamu.’ ‘Berilah aku waktu sebentar,’ orang itu memohon kepadanya, ‘agar aku bisa membagi-bagikan kekayaanku.’ ‘Alangkah bodohnya!’ kata malaikat maut. ‘Waktumu telah berakhir. Seharusnya engkau telah mengerjakan hal itu sebelum habis waktumu.’ Sambil berkata begitu, dicabutnyalah nyawa orang itu.”

Diceritakan bahwa suatu ketika seorang laki-laki telah mengumpulkan kekayaan yang besar hingga tidak ada satu jenis kekayaan pun yang tidak berhasil diraihnya. Dia membangun sebuah istana dengan dua pintu gerbang yang sangat kuat. Dia membayar sepasukan pengawal yang terdiri dari orang-orang muda. Kemudian dia mengundang seluruh sanak keluarganya dan menjamu mereka dengan makanan. Setelah itu dia duduk di atas sofa sambil mengangkat kaki, sementara sanak keluarganya makan minum.

Setelah mereka selesai makan, dia berkata kepada dirinya sendiri, ‘Bersenang-senanglah selama bertahun-tahun karena aku telah mengumpulkan semua yang engkau butuhkan.’ Akan tetapi, baru saja dia mengucapkan perkataan itu, datanglah malaikat maut dalam wujud seorang laki-laki berpakaian compang-camping seperti seorang pengemis. Laki-laki itu memukul pintu gerbang dengan sangat keras dan mengejutkan orang kaya yang sedang berada di atas tempat tidurnya.

Orang-orang muda yang menjadi pengawalnya melompat dan bertanya, ‘Apa urusanmu di sini ?’ ‘Panggilkan tuanmu,’ kata orang itu. ‘Haruskah tuan kami datang menemui orang semacam engkau ini ?’ tanya mereka. ‘Ya,’ jawabnya. Dan ketika mereka menyampaikan kepada tuan mereka hal yang terjadi, dia berkata, ‘Kalian telah berbuat semestinya.’ Akan tetapi, kemudian pintu gerbang diketuk lagi dengan suara yang lebih keras daripada sebelumnya. Dan ketika para pengawal melompat untuk berbicara kepada orang itu, dia berkata, ‘Katakan kepadanya bahwa aku adalah malaikat maut.’

Ketika mendengar perkataan orang itu, mereka menjadi ngeri dan orang kaya itu juga merasa sangat hina dan rendah. ‘Berbicaralah kepadanya dengan sopan,’ perintahnya kepada mereka. ‘Dan tanyakan kepadanya apakah dia akan mengambil nyawa seseorang di rumah ini.’ Namun kemudian malaikat masuk dan berkata, ‘Berbuatlah sesuka hatimu karena aku tidak akan meninggalkan rumah ini sebelum aku mencabut nyawamu.’ Lalu orang kaya itu memerintahkan agar semua kekayaannya dibawa ke hadapannya. Setelah semuanya berada di depan matanya, dia berkata (kepada harta bendanya), ‘Semoga Allah mengutukmu sebab engkau telah memalingkan aku dari beribadah kepada Tuhanku dan menghalang-halangi aku dari pengabdian kepada-Nya.’

Allah membuat harta bendanya berbicara, ‘Mengapa engkau menghinaku sedangkan karena akulah engkau bisa diterima para sultan, padahal orang-orang yang bertakwa kepada Allah malah diusir dari pintunya? Karena akulah engkau bisa mengawini wanita-wanita lacur, duduk bersama raja-raja, dan membelanjakanku di jalan keburukan. Namun aku tak pernah membantah. Seandainya saja engkau membelanjakan aku di jalan kebaikan, niscaya aku telah memberi manfaat kepadamu. Engkau dan semua anak Adam diciptakan dari tanah, kemudian sebagaian dari mereka memberikan sedekah, sedang yang lain berbuat keji.’ Malaikat maut pun segera mencabut nyawa orang kaya itu, dan robohlah orang itu ke lantai.

Wahb bin Munabbih berkata, ‘Suatu ketika malaikat maut mencabut nyawa seorang penguasa tiran yang tidak ada tandingannya di muka bumi. Kemudian malaikat itu naik kembali ke langit. Malaikat-malaikat lain bertanya kepadanya, ‘Kepada siapa di antara orang-orang yang telah kau cabut nyawanya, engkau telah menaruh belas kasihan?’ Malaikat itu menjawab, ‘Suatu ketika aku pernah diperintahkan mencabut nyawa seorang perempuan di padang pasir. Ketika aku mendatanginya, dia baru saja melahirkan seorang anak laki-laki. Aku pun menaruh belas kasihan kepada perempuan itu karena keterpencilannya dan juga kasihan terhadap anak laki-laki perempuan itu, karena betapa dia masih sangat kecil namun tak terawat di tengah buasnya padang pasir.’ Lalu para malaikat itu berkata, ‘Penguasa lalim yang baru saja engkau cabut nyawanya itu adalah anak kecil yang dulu pernah engkau kasihani.’ Malaikat maut kemudian berujar, ‘Maha Suci DIA yang memperlihatkan kebaikan kepada yang dikehendaki-Nya.’

`Atha bin Yasar berkata, “Pada setiap tengah malam bulan Sya’ban, malaikat maut menerima lembaran tulisan dan dikatakan kepadanya, ‘Tahun ini engkau harus mencabut nyawa orang-orang yang namanya tercantum dalam lembaran ini.’ Seorang laki-laki boleh jadi sedang menanam tanam-tanaman, mengawini wanita-wanita, dan membangun gedung-gedung, sementara dia tak menyadari bahwa namanya ada dalam daftar tersebut.”

Al-Hasan berkata, “Setiap hari malaikat maut memeriksa setiap rumah tiga kali dan mencabut nyawa orang-orang yang rezekinya telah habis dan umurnya telah berakhir. Apabila dia telah melakukan hal itu, maka seisi rumah yang bersangkutan akan meratap dan menangis. Sambil memegang gagang pintu, malaikat maut berkata, ‘Demi Allah, aku tidak memakan rezekinya, tidak menghabiskan umurnya, dan tidak memperpendek batas hidupnya. Aku akan selalu kembali dan kembali lagi ke tengah-tengah kalian hingga tak ada lagi yang tersisa di antara kalian!’ “. Al-Hasan berkata, “Demi Allah, seandainya mereka bisa melihatnya berdiri di situ dan mendengar kata-katanya, niscaya mereka akan melupakan jenazah tersebut dan menangisi diri mereka sendiri.”

Yazid Al-Ruqasyi berkata, “Ketika seorang penguasa lalim dari Bani Israil sedang duduk seorang diri di istananya tanpa ditemani oleh salah seorang istrinya, masuklah seorang laik-laki melalui pintu istananya. Penguasa tiran itu marah dan berkata, ‘Siapa engkau? Siapa yang mengizinkanmu masuk ke dalam rumahku?’ Orang itu menjawab, ‘Yang mengizinkan aku masuk ke dalam rumah ini adalah pemilik rumah ini. Sedangkan aku adalah yang tak bisa dihalangi oleh seorang pengawal pun dan tidak pernah meminta izin untuk masuk bahkan kepada raja-raja sekalipun, tidak pernah takut kepada kekuatan raja-raja yang perkasa, dan tidak pernah diusir oleh penguasa tiran yang keras kepala ataupun setan pembangkang.’

Mendengar itu, penguasa lalim tersebut menutup mukanya, dan dengan tubuh gemetar dia jatuh tersungkur. Kemudian dia bangkit dengan wajah memelas. ‘Jadi engkau adalah malaikat maut ?’ tanyanya. ‘Ya,’ jawab laki-laki itu. ‘Sudikah engkau memberiku kesempatan agar aku bisa memperbaiki kelakuanku ?’ Alangkah bodohnya engkau,’ jawab sang malaikat, ‘Waktumu telah habis, napasmu dan masa hidupmu telah berakhir; tidak ada jalan lagi untuk memperoleh penangguhan.’ Penguasa tiran itu lalu bertanya, ‘Kemana engkau akan membawaku?’ ‘Kepada amal-amalmu yang telah engkau kerjakan sebelumnya. Dan juga ke tempat tinggal yang telah engkau dirikan sebelumnya,’ jawab malaikat. ‘Bagaimana mungkin,’ kata sang tiran, ‘Aku belum pernah mempersiapkan amal baik dan rumah baik yang bagaimanapun.’ Malaikat pun menjawab, ‘Kalau begitu, ke neraka, yang menggigit hingga ke pinggir-pinggir tulang.’ (Q.S. Al-Ma’arij, 70 : 15-16).

“Kemudian Malaikat mencabut nyawa sang tiran, dan dia pun jatuh mati di tengah-tengah keluarganya, di tengah-tengah mereka yang kemudian meratap-ratap dan menjerit.” Yazid Al-Ruqasyi berkata, “Seandainya mereka mengetahui bagaimana buruknya neraka itu, tentu mereka akan menangis lebih keras lagi.”

Al-A`masy meriwayatkan dari Khaitsamah, bahwa suatu ketika malaikat maut mendatangi Sulaiman putra Daud a.s dan mulai mengamati salah seorang dari sahabat-sahabatnya. Ketika dia telah pergi, sahabat itu bertanya, “Siapa itu tadi?” Dan dikatakan kepadanya bahwa itu adalah malaikat maut. Berkatalah sahabat itu, “Kulihat dia memandangiku seolah-olah dia mengincarku.” “Lalu, apa keinginanmu?” tanya Sulaiman. “Saya ingin agar Tuanku menyelamatkan saya darinya dengan menyuruh angin membawa saya ke tempat yang paling jauh di India.” (Sulaiman memiliki kemampuan mengatur arah angin, Q.S. Al-Anbiyaa, 21 : 81). Angin pun kemudian melakukan apa yang diperintahkan.

Ketika malaikat maut datang lagi, Sulaiman a.s bertanya kepadanya, “Kulihat engkau menatap terus-menerus ke arah salah seorang sahabatku?” “Ya,” kata Malaikat, “Aku sangat heran sebab aku telah diperintahkan untuk mencabut nyawanya di bagian paling jauh di India dengan segera. Namun melalui engkau, dia malah sedang menuju ke tempat itu. Oleh karena itu, aku heran.” ***

Dikutip dari: Al-Ghazali. Metode Menjemput Maut Perspektif Sufistik. Penerbit Mizan. 1999.).
Sumber: Nina Kirana. Kedahsyatan Saat Menjelang Maut. penyair at yahoogroups.com. 2 April 2005. (Dengan pengeditan seperlunya, tanpa mengubah makna).



***

Cara Malaikat Izrail mencabut nyawa tergantung dari amal perbuatan orang yang bersangkutan, bila orang yang akan meninggal dunia itu durhaka kepada Alloh, maka Malaikat Izrail mencabut nyawa secara kasar. Sebaliknya, bila terhadap orang yang soleh, cara mencabutnya dengan lemah lembut dan dengan hati-hati. Namun demikian peristiwa terpisahnya nyawa dengan raga tetap teramat menyakitkan.

“Sakitnya sakaratul maut itu, kira-kira tiga ratus kali sakitnya dipukul pedang”. (H.R. Ibnu Abu Dunya).

Di dalam kisah Nabi Idris a.s, beliau adalah seorang ahli ibadah, kuat mengerjakan sholat sampai puluhan raka’at dalam sehari semalam dan selalu berzikir di dalam kesibukannya sehari-hari. Catatan amal Nabi Idris a.s yang sedemikian banyak, setiap malam naik ke langit. Hal itulah yang sangat menarik perhatian Malaikat Maut, Izrail. Maka bermohonlah ia kepada Alloh Swt agar di perkenankan mengunjungi Nabi Idris a.s. di dunia. Alloh Swt, mengabulkan permohonan Malaikat Izrail, maka turunlah ia ke dunia dengan menjelma sebagai seorang lelaki tampan, dan bertamu kerumah Nabi Idris.

“Assalamu’alaikum, yaa Nabi Alloh”. Salam Malaikat Izrail,
“Wa’alaikum salam wa rahmatulloh”. Jawab Nabi Idris a.s.

Beliau sama sekali tidak mengetahui, bahwa lelaki yang bertamu ke rumahnya itu adalah Malaikat Izrail. Seperti tamu yang lain, Nabi Idris a.s. melayani Malaikat Izrail, dan ketika tiba saat berbuka puasa, Nabi Idris a.s. mengajaknya makan bersama, namun di tolak oleh Malaikat Izrail. Selesai berbuka puasa, seperti biasanya, Nabi Idris a.s mengkhususkan waktunya “menghadap”. Alloh sampai keesokan harinya. Semua itu tidak lepas dari perhatian Malaikat Izrail. Juga ketika Nabi Idris terus-menerus berzikir dalam melakukan kesibukan sehari-harinya, dan hanya berbicara yang baik-baik saja. Pada suatu hari yang cerah, Nabi Idris a.s mengajak jalan-jalan “tamunya”. Itu ke sebuah perkebunan di mana pohon-pohonnya sedang berbuah, ranum dan menggiurkan.

“Izinkanlah saya memetik buah-buahan ini untuk kita”. pinta Malaikat Izrail (menguji Nabi Idris a.s). “Subhanalloh, (Maha Suci Alloh)” kata Nabi Idris a.s. “Kenapa ?” Malaikat Izrail pura-pura terkejut.

“Buah-buahan ini bukan milik kita”. Ungkap Nabi Idris a.s. Kemudian Beliau berkata: “Semalam anda menolak makanan yang halal, kini anda menginginkan makanan yang haram”. Malaikat Izrail tidak menjawab. Nabi Idris a.s perhatikan wajah tamunya yang tidak merasa bersalah. Diam-diam beliau penasaran tentang tamu yang belum dikenalnya itu. Siapakah gerangan ? pikir Nabi Idris a.s.

“Siapakah engkau sebenarnya ?” tanya Nabi Idris a.s.
“Aku Malaikat Izrail”. Jawab Malaikat Izrail. Nabi Idris a.s terkejut, hampir tak percaya, seketika tubuhnya bergetar tak berdaya. “Apakah kedatanganmu untuk mencabut nyawaku ?” selidik Nabi Idris a.s serius.
“Tidak” Senyum Malaikat Izrail penuh hormat.
“Atas izin Alloh, aku sekedar berziarah kepadamu”. Jawab Malaikat Izrail. Nabi Idris manggut-manggut, beberapa lama kemudian beliau hanya terdiam. “Aku punya keinginan kepadamu”. Tutur Nabi Idris a.s “Apa itu ? katakanlah !”. Jawab Malaikat Izrail. “Kumohon engkau bersedia mencabut nyawaku sekarang. Lalu mintalah kepada Alloh SWT untuk menghidupkanku kembali, agar bertambah rasa takutku kepada-Nya dan meningkatkan amal ibadahku”. Pinta Nabi Idris a.s. “Tanpa seizin Alloh, aku tak dapat melakukannya”, tolak Malaikat Izrail.

Pada saat itu pula Alloh SWT memerintahkan Malaikat Izrail agar mengabulkan permintaan Nabi Idris a.s. Dengan izin Alloh Malaikat Izrail segera mencabut nyawa Nabi Idris a.s. sesudah itu beliau wafat. Malaikat Izrail menangis, memohonlah ia kepada Alloh SWT agar menghidupkan Nabi Idris a.s. kembali. Alloh mengabulkan permohonannya. Setelah dikabulkan Allah Nabi Idris a.s. hidup kembali.

“Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku ?” Tanya Malaikat Izrail.
“Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup dikuliti”. Jawab Nabi Idris a.s.
“Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan terhadapmu”. Kata Malaikat Izrail.

MasyaAlloh, lemah-lembutnya Malaikat Maut (Izrail) itu terhadap Nabi Idris a.s.
Bagaimanakah jika sakaratul maut itu, datang kepada kita ?
Siapkah kita untuk menghadapinya ?

Tuesday, February 3, 2009

MusLimAh daN GamBArMu....

MUQADDIMAH
Terkadang bila melayari weblog-weblog rakan, menjelajah ke dalam dunia maya bagi manusia yang memayakan diri mereka, saya merasa hairan melihat sesetengah weblog muslimah, yang bertudung, yang menutup aurat, tidak segan silu pula untuk memaparkan gambar masing-masing.
MUSLIMAH & GAMBAR : ADA APA DENGANNYA?
Tidaklah tujuan saya mengaibkan kalian. Saya adalah rakan kamu. Sahabat kamu. Yang enggan melihat wajah-wajah anda itu, dipaparkan sewenang-wenangnya kepada orang. Biarpun wajah bukan aurat mengikut sesetengah mazhab, namun tatkala fitnah mengundang, tidakkah ia melayakkan ianya ditutup dari pandangan umum?
Muslimahku,
Dunia internet semakin berkembang maju. Satu hari, satu weblog, mungkin berjuta-juta orang yang melihatnya setiap hari. Di kalangan mereka ada yang bagus, yang menundukkan pandangan selaras firman Allah dalam Surah An-Nur “Katakanlah (Wahai Muhammad) kepada orang-orang lelaki Yang beriman supaya mereka menyekat pandangan mereka (daripada memandang Yang haram), dan memelihara kehormatan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka; Sesungguhnya Allah amat mendalam pengetahuannya tentang apa Yang mereka kerjakan.” Namun, kita harus akui, bahawa di kalangan jutaan orang itu, ada yang hatinya sakit, ada yang jiwanya perit menanggung kesakitan akibat terlihat wajah-wajah kamu biarpun kamu bertudung litup.
Muslimahku,
Kalau kita lihat dunia gambar bukan main maju lagi. Dahulu, cuma setakat kamera yang perlu dicuci gambarnya. Kini, telefon juga menjadi kamera. Kamera pula lebih dahsyat, lebih instant, sesegera mee segera yang sama kerosakan yang dibawanya, penyakit hati.
Alangkah malangnya, kalau wajah-wajah anda yang terpamer itu, mengundang gejolak rasa di jiwa insan bernama lelaki, yang beriman akan beristighfar dan memujuk hati, manakala yang sakit jiwanya, akan mula mengganggu anda. Mula memburu anda dengan SMS, telefon, hatta mungkin mendekati anda, dengan tujuan memiliki anda….Hanya kerana satu kesilapan yang mungkin anda tidak terniat, wajah anda terpampang besar di internet!
Gambar adalah bayangan realiti. Namun mungkin juga ia fantasi. Kadangkala tertipu juga lelaki pada fantasi Photoshop, Fireworks dan seribu satu pengedit gambar lagi. Kalau itu memang tujuan anda, anda tanggung sendirilah. Tapi kalau niat anda cuma berkongsi, dengan tanpa sedar mengajak fitnah bertandang, maka amaran saya, hati-hatilah!
PENYELESAIANNYA….
Andalah sahaja yang mampu menyelesaikannya. Bukan orang lain. Diri anda, andalah yang harus menjaganya. Apa tujuan anda bertudung dan menutup aurat? Bukankah kehendak syariat dan ingin menutup pandangan orang kepadamu? Maka, soalan saya, menundukkan pandangan bukan kehendak syariatkah? Memaparkan wajah anda besar-besar menutup pandangan orang terhadap andakah?
Kerana weblog-weblog dan web foto itu milik anda, seharusnyalah anda kecilkan wajah-wajah anda dengan mengecilkan saiz gambar itu. Banyak cara boleh dilakukan menggunakan perisian pengedit gambar. Belajarlah daripada yang tahu. Hindarkanlah aksi-aksi dan posing-posing yang hanya akan menambahkan lagi kerosakan jiwa masyarakat. Sekiranya niat anda hanya ingin berkongsi dengan rakan muslimah anda, lakukanlah secara tertutup. Elakkan posting yang boleh dilihat oleh segala macam jenis orang. Kalau lebih mudah, anda kirim saja emel bergambar pada rakan muslimah anda itu.
Ingat, wajah anda, anugerah Allah. Anugerah Allah itu hanya layak dilihat berkali-kali oleh yang layak sahaja.
Wallahu A’lam..
Dipetik daripada :
http://www.iluvislam... .com/

Tuesday, January 27, 2009

ceriTa TuaN dan HamBa...

Seorang yang amat-amat kaya, telah menghantar hamba-hambanya pergi belayar. Hamba-hamba itu dibekalkan tdgn modal yang mencukupi dan juga dibekalkan dengan peta dan kompas...Orang yang kaya itu mengatakan bahawa barang sesiapa yang bisa membawa pulang keuntungan akan diberikan ganjaran yang lebih hebat dari apa yang mereka ada pada hari ini.Dan bagi sesiapa yang tersesat dan tidak mampu membawa sebarang keuntungan akan diberikan hukuman yang berat...Selain itu, tuan itu juga berpesan supaya tidak hilang fokus walau apa pun yang mereka temui...

Maka, berlepaslah semua hamba itu dengan menaiki kapal masing-masing...sedang dalam perjalanan itu, banyak rintangan yang menimpa..tibalah mereka ke sebuah pulau...subhanallah, indah sungguh pulau itu.di dalamnya, terdapat bnyk perkara2 yang mereka tak pernah temui sebelum ni...adanya parti dan hiburan, lelaki n perempuan yang cantik2. maka, ramailah hamba-hamba tadi yang terlupa tentang amanah yang diberikan pada mereka oleh tuan mereka itu...modal yang diberikan digunakan utk diri sendiri...peta dan kompas ditinggalkan kerana menyangkakan bhw mereka akan kekal di situ...

Tanpa mereka sedari,tuan mereka tadi, telah pun menetapkan masa utk hamba-hamba itu td pulang...apabila tiba masa, tuan itu menyuruh orang suruhannya pergi mencari hamba itu dan membawanya pulang bagi melihat keuntungan yang berjaya dibawanya...sedang asyik dan leka dalam pulau yang indah itu, datanglah org2 suruhan itu tadi utk membawa hamba itu pulang kembali ke tempat asalnya....ramai yang terkedu, terkejut dan menyesal kerana tak sempat menggunakan masa yang ada utk berniaga..namun, masih ada yang tak sabar2 utk pulang kerana berjaya menempuhi dugaan itu dan menjalankan perniagaan itu dgn baik....maka pulanglah hamba-hamba ini, dlm keadaan yg rela dan ramai juga yang dibawa balik dgn kekerasan....

Mereka diletakkan di suatu tempat menunggu...sementara menunggu semua orang dijemput pulang...tiba-tiba, mereka mendapat berita bahawa pulau yang indah itu tadi, telah pun musnah dgn dahsyat sekali dan hancur sampai takde pape yang tinggal pun....

kini, tibalah masanya mereka bertemu dgn tuan mereka.segala keuntungan atau kerugian telah dikira dengan baik...bagi mereka yang mendapat keuntungan, mereka diberi kebebasan dan ganjaran yang tak terucap dgn kate2...dan bagi yang leka tadi, mereka terus dimasukkan dalam penjara dan dihukum dgn seberat-beratnya....buat selama-lamanya....

Ikhwan dan akhawat semua, cuba kita kaitkan cerita ini dgn kehidupan kita...saudagar yang amat kaya itu adalah Allau, Tuhan sekelian alam...hamba-hamba itu adalah kita, manusia....modal yang diberikan itu ialah akal fikiran kita...peta dan kompas itu pula ialah al-quran dan as-sunnah....yang jika berpegang pada keduanya dengan teguh, takkan kita sesat....pulau yang indah itu pula ialah dunia ini..orang suruhan itu ialah malaikat maut...jangka masa yang diberikan itu ialah hayat kita...keuntungan itu ialah pahala dan kerugian itu pula ialah dosa kita....

renungkan sedalam-dalamnya....dunia ini hanya sementara...ingatlah, sampai satu saat kita akan mati...jangan kita tergolong dalam golongan orang-orang yang menyesal....biarlah kita menangis di dunia ini, jgn kita menangis di akhirat nnt..tak berguna langsung......sedarlah....menangislah dan bertaubatlah dengan segala dosa n maksiat yg pernah kita lakukan.....

Thursday, January 22, 2009

Alhamdulillah...aku dah luahkan semuanya...

Dalam hidup ni, Allah dah berikan kita dua pilihan sahaja untuk kita pilih...ketaqwaan atau kefasiqan....kebaikan atau kemungkaran.....amal ibadat atau maksiat....kepada teman yang disayangi, saya tau...mungkin penjelasan saya malam ni tadi, mungkin membuatkan kamu berasa kurang senang dengannya....tapi, saya rasa, kamu boleh terima dengan baik....sebabnya, dapat saya dengari tangisan suaramu...walau kamu cuba untuk sembunyikannya dari pengetahuan saya...dan cukuplah, bila kamu katakan kamu faham...bahawa kamu perlu berubah bukan kerana individu tetapi hnyalah semata-mata kerana Allahu taala...

tulus ikhlas dari hati saya, insyaallah, saya akan cuba yang terbaik untuk membimbing kamu....tentang perkara lain tu, kita tolak jauh2..sekarang yang penting ialah kita berdoa banyak2 pada Allah, yang kita akan sentiasa dalam lembayung rahmat Allah...

kita seringkali mengharapkan yang terbaik dari Allah...tapi, sedarkah kita yang kita x selalu melakukan yang terbaik untuk dipersembahkan pada Allah....kita sebagai hamba, perlu tunjukkan ibadah kita terhadap Allah, adalah yang terbaik yang mampu kita lakukan...dan yang paling penting, ikhlaskan niat lillahitaala....

apa yang lepas tu, biarlah lepas..semua tu dah jadi sejarah...yang saya kenal pada hari ini, bukan kamu yang dulu...yang saya kenal hari ni, adalah orang yang dahagakan perubahan kepada yang lebih baik....makna kata, siapa pun awak sebelum ni, bukanlah jadi tugas saya untuk tinggalkan di mana-mana sahaja....menjadi tugas saya untuk membimbing kamu....

berjanjilah pada diri kamu....berjanji jika kamu berubah, tak kira apa jadi, kamu akan terus memperbaiki diri dan meningkatkan amal ibadat kamu....saya nampak potensi awak untuk berubah sangat tinggi.jangan sia-siakan potensi tersebut.moga akan lebih dirahmati Allah.,....lakukan perubahan ni secara istiqamah...jangan terlalu isti'jal (terburu-buru)..

istiqamah dalam perjuangan...



_____________________________
(HAMZAH BIN NAWAWI)
Vice President 1 RCSU,
UTP 2ND YR 1ST SEMESTER,
CHEMICAL ENGINEERING,
UTP.

Monday, January 19, 2009

MengaPA Ini Yang TErjAdI???

Semalam, saya mengadakan perjumpaan dgn freshies group saya masa Minggu Aluan Siswa (MAS) ari tu...sepatutnya kul 6.30 ptg, semua kena berkumpul di kafe USM..ifthar bersama....sebelum itu, saya ada mesyuarat dan dlm keadaan terpaksa, saya menghabiskan mesyuarat itu sebelum pukul 6.25...kemudian, terus rush pergi ke tempat yang dijanjikan....

Sampai kat sana, saya terpaksa tunggu lebih kurang 20 minit sebelum adik2 saya ni sampai....tu pun adalah dua orang yang datang....yang selebihnya lambat sket sebab kedudukan asrama yang jauh...tengah2 berborak, tiba2, saya bersuara...perlahan je..."Mungkin diorang ni tak suke kot wat perjumpaan ni,"....dan ade lak yang cakap, "Kitorang dtg ni pun bukan sebab kitorang suke,".....

xpela....alhamdulillah, adik2 lelaki saya sampai....gembira sket hati saya....jumpa zulhilmi, zhafran, zulkhairi, ehsan, azrul dan farhan....saya just mintak bungkus je makanan tu....bila dah masuk waktu maghrib, saya temankan mereka makan sebentar....saya tak lalu nk makan sebab terfikirkan mengapa semua ni jadi macam ni....saya hanya berbuka dgn minum air shj....dan saya terus pegi solat di masjid....

lepas solat tu, saya berfikir sejenak....mengapa semua ni berlaku????? dan saya hanya husnuzhon pada adik2 saya tu....saya menganggapkan semua ni atas kesalahan saya...mungkin ada yang tak betul pada niat saya....mungkin ni salah satu dari teguran Allah pada saya....

pada adik2 kumpulan C2 yang abg sayang semuanya, moga Allah menyayangi adik2 semua lebih dari sesiapa pun sayang pada adik....dan jangan lupa, sayangilah Allah seperti mana kita mahu diri kita disayangi oleh Allah....setiap dari kita ada melakukan silap...yang penting, bertaubat.....ingatlah, saat kematian sudah hampir tiba....jangan kita tergolong dlm golongan yang menyesal sudah la....n, jangan lupa...stay ngan smart group Rakan Masjid UTP....

jaga diri baik2....ingatlah, diri kita ni hanyalah pinjaman dari Allah...andai kata kita tak gunakan sebaiknya utk beribadah, bahkan kita gunakan utk perbuatan yang keji pulak...ingatlah, bila tiba hari yang dijanjikan Allah utk kita tiba, jangan menyesal pada waktu tu...andai kita mahu menyesal, menyesal dari sekarang.....

ikhlas dari ikhwan kalian,

akh hamzah bin nawawi....

Sunday, January 18, 2009

nasihat untukmu....

dah lama saya tak menulis n update blog ni...ari ni, saya sambung balik...sebenarnya, saya sedang dalam keadaan yang tak tentu arah ni....bukan ape, kadang-kadang saya menjadi serabut...bila memikirkan keadaan umat masa ni....bukan ape, ramai orang yang lagaknya melakukan maksiat sepertinya dia akan hidup selama-lamanya....astaghfirullah....

ikhwan dan akhawat semua, bertaubatlah...jangan sampai, suatu hari nanti....ketika kita sedang asyik dibuai mimpi dunia yang indah, datanglah malaikat Izrail, utusan Allah utk mengambil kembali roh kita, baru kita nk sedar...masa tu, dah tak berguna langsung...tggu sahajalah, balasan yang akan menimpa kita....

di hari kiamat kelak, akan ade ramai orang yang sanggup terjun ke neraka dengan sendirinya..kenapa????kenapa nk terjun ke tempat yang dahsyat sedemikian???? jawapannya, ade dalam buku 'Bertemu Janji Allah', hasil karangan Tuan Guru Nik Abdul Aziz Nik Mat....manusia tak sanggup didedahkan perkara maksiat yang dilakukannya kelak...dari mereka menanggung malu, baik mereka terjun sendiri ke dalam neraka....andai kita hendak malu, sepatutnya, malu dari sekrang lagi....malu dengan Allah...malu dengan maksiat yang kita lakukan....

demi mendapatkan martabat yang tinggi di sisi Allah, marilah kita bersama2 utk meningkatkan amalan kita...tinggalkanlah yang maksiat...kembalilah ke pangkal jalan...

Adi bin Hatim R.A meriwayatkan sebuah hadis Rasulullah saw.Katanya, baginda bersabda yang bermaksud,

"Tidak ada seorang pun antara manusia di akhirat kelak kecuali dia akan berhadapan dengan Allah swt.Antara manusia dan Tuhan tidak ada jurubahasa (tidak ada pegawai protokol)."

H.R Muslim